Senja semakin jingga, perempuan menatap cakrawala nun disana.
Seperti ingin diadukannya segala peristiwa yang mendera hatinya sehari itu.
Tapi hanya bisu memburu, sebab cakrawalapun tak berkata-kata.
Helaian rambutnya menari-nari dipermainkan udara.
Dingin menelusup diantara lapisan epidermis kulitnya.
Seperti sajak yang tiba-tiba merajuk bersama udara, bergumul ia dalam sebentuk puisi....
(Lelaki Puisi dan Perempuan Menanti- cerpen Kunti Hastorini)
03 Oktober 2007
"Perempuanku..."
Label:
model
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar