26 Agustus 2008

Pekik "MERDEKA" ditengah malam...


Dengan penuh kesadaran dan jiwa nasionalismenya, warga Semampir AWS ini menggelar upacara bendera tepat tengah malam.

Agustus adalah bulan bersejarah bagi bangsa Indonesia. Dibulan inilah tonggak sejarah baru bangsa Indonesia telah ditancapkan. Sebuah negara baru dengan bentuk Kesatuan Republik Indonesia telah lahir..... Tepatnya tanggal 17 Agustus 1945.
Negara ini tidak lahir dengan cuma-cuma...
Berbagai perjuangan yang mebutuhkan pengorbanan harta, tetesan darah dan air mata, hingga melayangnya nyawa adalah harga yang harus dibayar untuk kemerdekaan bangsa ini..

Meski harus jatuh bangun untuk memenangkan perlombaan, tetapi semangat dan kebersamaan untuk mengisi kemerdekaan ini sangat nampak di wajah para peserta lomba...

Surabaya adalah salah satu kota saksi sejarah perjuangan menuju kemerdekaan. Bahkan predikat kota Pahlawan disandang karena peristiwa bersejarah gugurnya ribuan arek-arek Suroboyo dalam menghadang laju tentara Sekutu memasuki tengah kota. Dalam peristiwa ini pula seorang jendral besar tewas. Sebuah kejadian yang sangat jarang dalam sebuah peperangan.

Sudah menjadi hal yang sangat biasa jika memasuki awal bulan Agustus berbagai perayaan menyambut hari kemerdekaan digelar di kota buaya ini. Bahkan hampir disetiap RT dan gang-gang kecil menggelar berbagai acara untuk memperingati hari jadi bangsa ini. Tak terkecuali warga di kawasan Medokan Semampir AWS.


Meskipun digelar tengah malam, ibu-ibu tak mau kalah dalam menyemarakkan perayaan HUT RI ke 63.

Berbagai acara mulai dari tirakatan, hiburan, perlombaan hingga upacara digelar warga. Berbagai elemen masyarakat berbaur meramaikan berbagai acara tadi. Tak terkecuali ibu-ibupun mengikuti berbagai perlombaan yang digelar pada 16 Agustus lalu.


Meski sekilas terlihat mudah, tetapi para peserta mengalami kesulitan dalam menyusun bungkus mie instant.

Aneka acara dan lomba khas Agustus-an digelar malam itu. Mulai dari balap karung, lomba makan kerupuk, lomba balapan 'nyunggi tampah', tarik tambang, karaoke, dan pada puncak acara digelar renungan dan upacara bendera.

Hembusan angin yang cukup kencang ditambah keusilan para penonton membuat para peserta mengalami kesulitan menyelesaikan lomba makan krupuk ini.

Tahun ini adalah untuk kedua kalinya upacara bendera lewat tengah malam digelar. Jumlah pesertapun semakin bertambah. Tak jarang para pengguna jalan yang lewat berhenti, dan ikut serta dalam upacara ini. Pada tahun sebelumnya, upacara tengah malam dalam menyanyikan lagu Indonesia Raya dan beberapa lagu perjuangan diiringi oleh musik rebana atau hadrah.

Tidak ada komentar: